Rabu, 09 Juli 2008

Faidah Hadits Mencintai Saudaranya...

Faidah Hadits Mencintai Saudaranya...

لَايُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّىيُحبَّ لِأَخِيْهِ مَايُحِبُّ لِنَفْسِهِ

[مِنَ الْخَيْرِ]

Dari Abu Hamzah, Anas bin Malik, dari Nabi, beliau bersabda:

Tidak sempurna iman seseorang diantara kalian hingga ia mencintai untuk saudaranya segala apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri berupa kebaikan”.

(HR. Bukhari no.13 dan Muslim no.45)

Faidah-Faidah Hadits diatas:

1. Diperbolehkan menafikan sesuatu karena tidak adanya kesempurnaan padanya, seperti sabda Nabi:

لَاصَلَاةَ بِحَضْرَةِالطَعَامِ

Tidak ada sholat ketika makanan telah disajikan.” (Shahih, HR. Muslim no.560)

Maksudnya, shalatnya tidak sempurna, Karena hati orang yang shalat tersebut akan menjadi sibuk oleh makanan yang tersaji itu, dan contoh seperti ini sangat banyak.

2. Sesorang wajib mencintai untuk saudaranya apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri. Sebab, dinafikannya iman dari orang yang tidak mencintai untuk saudaranya apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri menunjukkkan wajibnya perbuatan tersebut, karena keimanan tidak boleh dinafikan kecuali karena hilangnya sesuatu yang wajib padanya atau adanya sesuatu yang menafikan keimanan tersebut.

3. Termasuk keimanan pula, membenci untuk saudaranya apa yang dibenci untuk dirinya sendiri.

4. Di dalam hadits ini terdapat celaan terhadap sikap egois, membenci orang lain, hasad dan balas dendam, karena orang yang di dalam hatinya terdapat semua sifat ini berarti tidak mencintai untuk saudaranya apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri, bahkan ia berharap nikmat yang Allah berika pada saudaranya yang beriman itu hilang darinya. Nas-alullahas Salamah wal-‘Afiyah.

5. Setiap mukmin dan mukminah wajib menjauhi sifat hasad (dengki, iri) dan sifat buruk lainnya karena dapat mengurangi imannya.

6. Hadits ini menunjukkkan bahwa iman itu bisa bertambah dan berkurang; bertambah dengan melakukan ketaatan dan berkurang dengan sebab melakukan kemaksiatan.

7. Mengamalkan kandungan hadits ini menjadikan tersebarnya rasa cinta diantara pribadi-pribadi dalam satu masyarakat islami dan akan saling tolong-menolong dan bahu-membahu sehingga bagaikan satu tubuh.

8. Mencintai kebaikan untuk seorang muslim merupakan salah satu cabang keimanan.

9. Berlomba-lomba dalam kebajikan merupakan kesempurnaan iman.

10. Anjuran untuk mempersatukan hari manusia dan memperkuat hubungan antara kaum mukminin.

11. Islam bertujuan menciptakan masyarakat yang harmonis dan penuh kasih saying.

12. Umat islam hendaknya menjiadi laksana satu bangunan dan satu tubuh. Ini diambil dari bentuk keimanan yang sempurna yaitu mencintai untuk saudaranya apa yang dicintainya untuk dirina sendiri.

Wallahu a’lam.

Faidah hadits diatas dinukil dari Majalah As-Sunnah Edisi Juni 2008

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda